SEPUTAR KEGIATAN

Selasa, 20 September 2011

Panglima TNI: TNI Tidak Boleh Ragu Berantas Teroris

Panglima TNI: TNI Tidak Boleh Ragu Berantas Teroris

Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers S.IP. yang diwakili Irdam I/BB Kolonel Inf Sakkan Tampubolon jadi irup pada upacara tujuh belasan dengan membacakan amanat Panglima TNI Laksamana TNI Suhartono, S.E. di lapangan upacara Makodam I/BB Jl. Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Rabu (19/9).

Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan Irdam I/BB menyampaikan, kita semua menyadari bahwa volume dan frekuensi tugas-tugas TNI yang dihadapi akan semakin besar dan padat seiring dengan perkembangan situasi dan dinamika lingkungan masyarakat yang tingkat perubahannya sangat dinamis, untuk itu, dengan semangat baru yang dimaknai dari hikmah Idul Fitri 1432 Hijriyah.

"Kita semua diharapkan mampu mengoptimalkan intensitas kerja, dengan etos kerja yang tinggi dan senantiasa mampu mengantisipasi setiap tantangan tugas, sehingga dapat mengatasi berbagai kendala yang ada, sekaligus merubahnya menjadi peluang bagi keberhasilan pencapaian tugas pokok yang kita emban, setiap tantangan yang timbul hendaknya dijadikan pendorong dalam menebalkan tekad dan semangat pengabdian kita sebagai prajurit TNI, demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama," kata Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers S.IP membacakan amanat Panglima TNI Laksamana TNI Suhartono, S.E.

Dalam amat itu, Panglima TNI menegaskan Aksi-aksi teroris terus berlanjut hingga saat ini, baik di dalam negeri, seperti peristiwa bom buku dan bom serpong, maupun di luar negeri, yaitu terjadinya ledakan bom di Kota Oslo Norwegia. Bahkan tidak hanya itu dalam waktu yang hapir bersamaan terjadi pula inseden lain yang memilukan di Norwegia, yakni insiden penembakan yang menewaskan 92 orang, untuk itu masalah terorisme ini tidak bisa dianggap ringan.

"Maka kita juga tidak boleh ragu untuk memberantas aksi-aksi dan kelompok terorisme itu, Terlebih hal ini telah menjadi Bagian dari tugas TNI sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, negara dan TNI khususnya, tidak akan dan tidak boleh kalah oleh kelompok teroris, untuk itu diperlukan sinergi yang kuat dari seluruh komponen bangsa, baik unsur TNI-Polri, maupun komponen masyarakat lainnya, dalam implementasi pemberantasan terorisme ini, selain masalah terorisme,"
himbau Panglima TNI.


Menurut Panglima TNI, Bbeberapa persoalan yang saat ini mengemuka di tanah air, seperti masalah separatisme di Papua dan terjadinya kerusuhan di Ambon baru-baru ini, merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan semangat kebersamaan yang kuat, semangat ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi setiap tantangan maupun melawan setiap usaha, yang mencoba mendisintegrasikan bangsa.

"Hindari pelaksanaan tugas dan kegiatan yang sekedar asal jadi atau ala kadarnya agar kita dapat mencegah timbulnya permasalahan dikemudian hari, Pelihara konsistensi, kesungguhan, ketekunan dan kerja keras yang dilandasi rasa tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan setiap tugas, laksanakan setiap tugas secara profesional, penuh dedikasi, konsisten dengan norma dan sistem yang berlaku agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,"pinta Panglima TNI.(sumber : Pengdam I/BB)

0 komentar:

Posting Komentar